(lanjutan....) ...dengan pendapat Tuan
Luo Li dan berkata kalau di CV milik Nan Qin tertulis kalau ia tidak memiliki
pengalaman audisi sebelumnya. Tuan Luo Li menjadi lebih tertarik dan meminta
Direktur Shen membantunya menyiapkan sesuatu. Nan Qin yang sudah selesai
membaca script meminta supaya diuji kemampuannya. Tuan Luo Li berkata kalau Nan
Qin akan beradu acting dengan seseorang di layar dan Nan Qin harus dapat
menjawab dialog orang itu. Gong Xi yang melihatnya berpikir kalau hal itu
terlalu sulit karena Nan Qin harus menghapalnya apalagi ia juga harus
beracting. Nan Qin bisa membuktikan kalau ia bisa menghapal dialognya dengan
lancar dan tanpa salah sama sekali.
Setelah itu nama Gong Xi dipanggil namun ia masih bengong terpukau dengan kesempurnaan acting Nan Qin sehingga ia tidak menyadarinya sampai Direktur Shen sendiri yang memanggilnya. Nan Qin tersenyum meremehkan saat ia melewati Gong Xi. “Kenapa kau begitu arogan? Aku tidak akan kalah darimu,” kata Gong Xi lalu ia naik ke panggung dan memperkenalkan diri. Saat memperkenalkan diri Gong Xi bingung apalagi yang harus ia katakan pada juri. Salah satu juri berkata kalau Gong Xi bisa memberitahukan motivasinya menjadi artis dan menyuruh Gong Xi cepat agar audisi cepat selesai dan mereka bisa pulang.
Juri yang lainnya
berkata kalau Gong Xi tidak mengisi formulirnya dengan baik sehingga kalau
penampilannya buruk maka akan membahayakan audisinya. Gong Xi tidak terima dan
berkata dengan nada tinggi kalau ia pasti mendapatkan nilai yang baik. Direktur
Shen menyela dan berkata kalau Gong Xi bisa langsung memulai pertunjukkannya
tanpa memberitahukan motivasinya.
Namun Gong Xi berkata
karena juri sudah bertanya maka ia akan menjawabnya. Gong Xi berkata kalau
motivasinya adalah untuk menjadi artis yang lebih terkenal daripada Bu Puo
Shang karena itu adalah target hidupnya. Juri-juri yang ada di sana
meremehkannya dan berkata kalau Gong Xi sangat konyol karena menjadikan artis
dari agensi lain sebagai saingannya.
Direktur Shen panik karena ia sudah memperingatkan Gong Xi untuk tidak menyebut-nyebut Shang dalam motivasinya. Juri yang duduk di sebelah Direktur Shen berkata kalau awalnya ia mengira orang rekomendasi dari Direktur Shen adalah orang yang berbakat. Namun ternyata Gong Xi hanyalah fans biasa. Tuan Luo Li menyela dan berkata kalau Gong Xi bukanlah fans biasa. Kalau memang Gong Xi adalah fans dari Bu Puo Shang, pasti Gong Xi mendaftar di agensi yang diikuti Bu Puo Shang. Dan menjadikan artis lain sebagai target adalah hal yang luar biasa. Juri lain tersenyum dan mengangguk-angguk mendengarnya. Mereka semua menyetujui pendapat Tuan Luo Li padahal dalam hati mereka berpikiran lain. Juri yang duduk di sebelah Direktur Shen berkata kalau Tuan Luo Li hanya menganalisa. Juri yang lain berkata dalam hati kalau ia setuju dengan pendapat Tuan Luo Li agar audisi cepat selesai dan ia bisa segera pulang untuk menemui anaknya. Tuan Luo Li menyuruh Gong Xi memulai pertunjukkannya.
Direktur Shen panik karena ia sudah memperingatkan Gong Xi untuk tidak menyebut-nyebut Shang dalam motivasinya. Juri yang duduk di sebelah Direktur Shen berkata kalau awalnya ia mengira orang rekomendasi dari Direktur Shen adalah orang yang berbakat. Namun ternyata Gong Xi hanyalah fans biasa. Tuan Luo Li menyela dan berkata kalau Gong Xi bukanlah fans biasa. Kalau memang Gong Xi adalah fans dari Bu Puo Shang, pasti Gong Xi mendaftar di agensi yang diikuti Bu Puo Shang. Dan menjadikan artis lain sebagai target adalah hal yang luar biasa. Juri lain tersenyum dan mengangguk-angguk mendengarnya. Mereka semua menyetujui pendapat Tuan Luo Li padahal dalam hati mereka berpikiran lain. Juri yang duduk di sebelah Direktur Shen berkata kalau Tuan Luo Li hanya menganalisa. Juri yang lain berkata dalam hati kalau ia setuju dengan pendapat Tuan Luo Li agar audisi cepat selesai dan ia bisa segera pulang untuk menemui anaknya. Tuan Luo Li menyuruh Gong Xi memulai pertunjukkannya.
Sebelum memulai
pertunjukkan Gong Xi meminta agar para juri memperhatikan pertunjukkannya
bahkan sampai detail terkecil. Lalu ia melempar tas yang ia bawa dengan
kakinya. Namun sebelum berhasil menangkapnya tas itu malah terlempar ke wajah
Direktur Shen. Semua peserta tertawa sementara Nan Qin memperhatikan dengan
kesal dan menggumam kalau seorang ceroboh akan tetap menjadi orang yang
ceroboh. Gong Xi sudah siap dengan barang-barang yang diperlukannya. Yaitu
pisau, lobak putih, dan meja. Orang-orang di sana heran dan tidak dapat menebak
apa yang akan Gong Xi lakukan. Gong Xi berusaha menenangkan dirinya. Karena
kalau ia gugup maka semua akan berantakan. Ia teringat saat bossnya menyerahkan
pisau peninggalan leluhurnya kepada Gong Xi untuk audisi kali ini. Bossnya
mengizinkan Gong Xi meminjam pisau itu dengan syarat Gong Xi tidak boleh gagal.
Gong Xi bertekad kalau ia tidak akan mengecewakan bossnya dan leluhur bossnya. Gong Xi memulai pertunjukkannya. Ia memotong ujung lobak. Juri-juri berpandang-pandangan dengan heran. Mereka mengira Gong Xi hanya akan memotong lobak itu. Lalu Gong Xi memotong ujung satu lagi dari lobak itu dan memulai aksinya. Ia menguliti lobak itu dengan sangat tipis sampai lobaknya habis dan kulit yang tipis itu berbentuk bunga. (bersambung ....)
Source : SMCOUPLE on facebook
No comments:
Post a Comment